Forex Edu KINKOM

Sabtu, 15 Mei 2021

Kabar Kenaikan Inflasi Teredam Pernyataan The Fed, Reli Dolar Macet



KINKOM Forex Edu- Indeks dolar AS (DXY) bergerak mendatar pada kisaran 90.70-an sejak sesi Eropa kemarin hingga pertengahan sesi Asia hari Jumat ini (14/Mei). Rilis data inflasi konsumen Amerika Serikat yang jauh melampaui ekspektasi pada hari Rabu sempat menumbuhkan harapan untuk kenaikan suku bunga dan mendorong penguatan pesat greenback. Namun, pasar kini mulai memahami betapa The Fed tetap enggan menaikkan suku bunga meski inflasi meninggi.

US Bureau of Labor Statistics kemarin melaporkan bahwa inflasi produsen Amerika Serikat tumbuh 0.6 persen (Month-over-Month) pada bulan April 2021, atau dua kali lipat dari estimasi pasar yang hanya 0.3 persen. Laju inflasi produsen tahunan pun melejit sampai 6.2 persen, rekor year-on-year tertinggi sejak tahun 2010. Laporan tersebut menjadi bukti tambahan bahwa laju inflasi tengah moncer di negeri Paman Sam. Namun, perilisannya tak direspons oleh pelaku pasar. Hanya berselang beberapa jam, Gubernur Federal Reserve Christopher Weller mengatakan bahwa ia memperkirakan inflasi akan melampaui target 2 persen selama dua tahun ke depan. Kendati demikian, The Fed tidak akan menaikkan suku bunga hingga mereka menyaksikan laju inflasi berada di atas target dalam waktu yang sangat lama atau tingkat inflasi mencapai level sangat tinggi. Sehari sebelumnya, Wakil Ketua The Fed Richard Clarida telah mengutarakan pandangan senada. Menurutnya, pertumbuhan pekerjaan yang lemah dan tingkat inflasi yang kuat pada bulan April 2021 tidak akan mengubah rencana bank sentral untuk mempertahankan kebijakan moneter longgar. Pernyataan para pejabat The Fed tersebut memupuskan harapan pasar untuk kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Kekecewaan tersebut menghalangi reli USD lebih lanjut, sekaligus membantu rival-rivalnya untuk menstabilkan posisi. Apalagi para investor pasar modal juga memanfaatkan penurunan saham sehari sebelumnya untuk membeli lagi pada harga lebih rendah. "Sayangnya USD hanya menyaksikan kelanjutan terbatas ke arah atas malam ini, setelah penutupan sesi New York yang positif kemarin (Rabu, 12 Mei 2021 -red). (USD) melanjutkan penguatan saat masih memungkinkan secara teknikal, tetapi menghadapi para pelaku serok bawah ekuitas/obligasi, resistance teknikal, dan sejumlah tingkat kedaluwarsa option untuk penutupan sesi New York hari ini (Kamis, 13 Mei 2021 -red)," kata Erik Bregar, Kepala Strategi FX di Exchange Bank of Canada.

Selasa, 27 April 2021

Harga Emas Datar Nantikan Kebijakan The Fed

BeritaForexHarga emas flat sejak tiga hari terakhir hingga sesi perdagangan Selasa (27/April) malam ini. Perubahan harga terbilang minim karena pasar sedang menantikan pengumuman hasil rapat FOMC Kamis dini hari mendatang. Saat berita ini ditulis, XAU/USD menunjukkan penurunan tipis 0.22% ke 1,777.04, masih di kisaran level tanggal 16 April.

Sementara itu, harga emas spot naik 0.2% ke $1,784.16 per ounce pada pukul 13:13 GMT. Harga emas futures di Comex New York juga naik dengan persentase yang sama ke $1,784.10.

Analis memperkirakan bahwa harga emas kemungkinan belum akan menemukan pemicu untuk bullish lebih lanjut. Pasalnya, harga saat ini sudah sesuai dengan ekspektasi mereka. "Emas diperdagangkan datar menjelang pertemuan The Fed," kata Rhona O'Connel dari StoneX.

"Pernyataan tentang suku bunga rendah AS yang berlangsung lebih lama tampaknya tak akan goyah. Pada dasarnya, hal itu akan mendukung harga emas. Namun, belum tentu juga akan langsung bullish, karena kondisi saat ini masih sesuai dengan ekspektasi pasar." tutur O'Connel.

Sebagai informasi, di bulan Maret 2020 lalu saat pandemi virus Corona merambah AS, The Fed telah memangkas suku bunganya menjadi di kisaran nol. Kemudian bank sentral tersebut berkomitmen untuk tidak melakukan perubahan lagi setidaknya sampai sektor ketenagakerjaan pulih dan inflasi menyentuh 2%.

Untuk pekan ini, The Fed diperkirakan masih dovish dan tak akan melakukan perubahan kebijakan besar. Para investor akan lebih fokus pada Outlook ekonomi AS yang akan disampaikan oleh Ketua The Fed Jerome Powell.

Selain kebijakan moneter The Fed, pasar juga akan memperhatikan data GDP AS kuartalan yang akan dirilis pada Kamis malam. Data tersebut diperkirakan akan mempengaruhi yield obligasi US Treasury, yang pada gilirannya akan berdampak pada harga emas pula.

"Dalam jangka pendek, kendala terbesar emas kemungkinan adalah perbaruan kenaikan yield obligasi jangka panjang, mengingat rate yield 10-tahunan terdukung oleh kuatnya data ekonomi terbaru AS," imbuh O'Connel.

Akankah PDB AS triwulanan berdampak pada pasar?



Apa yang akan terjadi?

PDB kuartal awal AS akan diumumkan pada 29 April pukul 15.30 waktu MT.

Produk Domestik Bruto merupakan indikator utama dari ekspansi ekonomi. Jika terus meningkat, hal ini menegaskan bahwa dinamika ekonomi di negara tersebut sehat dan bahwa industri dan jasa menambah momentum untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa. Akibatnya, ini dapat diterjemahkan menjadi lebih banyak tenaga kerja, sirkulasi keuangan yang lebih tinggi, dan permintaan yang lebih kuat untuk mata uang nasional: di dalam dan di luar negeri.

Bagaimana cara trading berdasarkan PDB triwulanan?

Jika PDB triwulanan lebih besar dari perkiraan dan menunjukkan dinamika ekspansi, para pengamat dapat menganggapnya sebagai dorongan untuk mengambil risiko dalam operasi jangka pendek dan jangka menengah – yang pada akhirnya akan mendorong dolar AS. Jika tidak, mata uang nasional bisa menjadi lebih lemah.  

  • Jika PDB triwulanan lebih besar dari yang diharapkan, USD mungkin akan naik;
  • Jikalau sebaliknya, maka USD akan turun.

Pilihan instrumen trading: USD/JPY, EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD

Lihat kalender ekonomi



Pasangan mata uang terbaik untuk ditrading

 


Di artikel ini, Anda akan mengetahui pasangan mata uang mana yang paling populer di kalangan para trader, dan apa yang harus diketahui setiap trader tentangnya.  

EUR/USD: teman terbaik para trader

EUR/USD adalah pasangan yang paling banyak ditrading di pasar Forex karena beberapa alasan. Pertama-tama, euro dan dolar AS adalah mata uang dari dua kawasan dunia yang paling kuat. Hampir setiap hari, negara-negara ini mempublikasikan indikator ekonominya yang berdampak pada EUR/USD, terkadang banyak, terkadang tidak terlalu. 

Jika kawasan Euro mengungkap data yang lebih baik dari perkiraan para analis, EUR/USD akan naik. Jika lebih buruk – EUR/USD akan jatuh. Logika yang sama juga berlaku untuk data AS. Data AS yang lebih baik dari perkiraan akan mendorong USD naik dan EUR/USD turun (karena USD merupakan  quote currency). 

Selain itu, pasangan EUR/USD dapat didorong oleh berita politik yang signifikan seperti pemilihan umum, perjanjian perdagangan, atau ketegangan antar negara. Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa adalah bank sentral utama, yang melakukan intervensi ke dalam ekonomi sehingga apat memicu pergerakan besar di pasar Forex. Untuk mengetahui cara trading berdasarkan keputusan bank sentral, baca artikel kami “Tentang bagaimana cara trading berdasarkan keputusan bank sentral?

USD/JPY: pertempuran antara dua raksasa

Baik dolar AS dan yen Jepang adalah mata uang safe-haven. Selain itu, ada dua jenis mata uang: berisiko (AUD, NZD, GBP) dan safe-haven (USD, JPY, dan CHF). Aset safe-haven cenderung meningkat pada saat ketidakstabilan ekonomi dan ketidakpastian, sementara mata uang berisiko – meningkat pada saat pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran. Kita harus mengakui bahwa USD/JPY tidak sekuat EUR/USD. Likuiditas terbesar adalah ketika sesi pasar Eropa dan AS tumpang tindih dari pukul 14.00 waktu MT (GMT+2) hingga pukul 18.00 waktu MT (GMT+2). 

GBP/USD, EUR/GBP: Yang Mulia pound sterling

Pound sterling Inggris (GBP) adalah mata uang resmi Kerajaan Inggris. GBP adalah mata uang ketiga yang paling banyak ditrading setelah USD dan EUR. Fakta menarik: meskipun Inggris adalah bagian resmi dari UE selama sekian lama, Inggris tidak pernah beralih ke euro. 

Seperti yang Anda ketahui, GBP sangat dipengaruhi oleh Brexit pada tahun 2020. Periode negosiasi yang panjang dan bergelombang antara Inggris dan UE menyebabkan perubahan besar pada GBP/USD dan EUR/GBP. Sejak kesepakatan Brexit berakhir, GBP/USD memiliki semua peluang untuk naik ke posisi tertinggi baru. 

USD/CAD: Dolar Kanada yang bergantung pada minyak

Ciri utama dolar Kanada adalah ketergantungannya yang tinggi pada harga minyak karena Kanada adalah salah satu pengekspor minyak terbesar di dunia. CAD cenderung melonjak ketika harga minyak naik, dan sebaliknya, penurunan harga minyak mendorong turun CAD.  Seperti diketahui, dolar Kanada juga disebut ‘loonie’ karena terdapat gambar loon (burung Amerika Utara) di bagian belakang koin dolar Kanada.

AUD/USD: sunny aussie

Dolar Australia dipandang oleh banyak trader sebagai aset berisiko. Biasanya mereka naik ketika sentimen pasar secara keseluruhan berisiko. Itulah mengapa aussie (kata pendek untuk AUD) berkorelasi positif dengan saham. Selain itu, Australia terkait erat dengan China karena letak geografisnya. Oleh karena itu, ketika China menerbitkan beberapa data ekonomi, tidak hanya yuan China yang terpengaruh, tetapi juga dolar Australia.

Selesai! Semoga Anda menemukan sesuatu yang baru dan menarik untuk Anda! Gunakan pengetahuan ini untuk keuntungan Anda!