BeritaForex - Harga emas flat sejak tiga hari terakhir hingga sesi perdagangan Selasa (27/April) malam ini. Perubahan harga terbilang minim karena pasar sedang menantikan pengumuman hasil rapat FOMC Kamis dini hari mendatang. Saat berita ini ditulis, XAU/USD menunjukkan penurunan tipis 0.22% ke 1,777.04, masih di kisaran level tanggal 16 April.
Sementara itu, harga emas spot naik 0.2% ke $1,784.16 per ounce pada pukul 13:13 GMT. Harga emas futures di Comex New York juga naik dengan persentase yang sama ke $1,784.10.
Analis memperkirakan bahwa harga emas kemungkinan belum akan menemukan pemicu untuk bullish lebih lanjut. Pasalnya, harga saat ini sudah sesuai dengan ekspektasi mereka. "Emas diperdagangkan datar menjelang pertemuan The Fed," kata Rhona O'Connel dari StoneX.
"Pernyataan tentang suku bunga rendah AS yang berlangsung lebih lama tampaknya tak akan goyah. Pada dasarnya, hal itu akan mendukung harga emas. Namun, belum tentu juga akan langsung bullish, karena kondisi saat ini masih sesuai dengan ekspektasi pasar." tutur O'Connel.
Sebagai informasi, di bulan Maret 2020 lalu saat pandemi virus Corona merambah AS, The Fed telah memangkas suku bunganya menjadi di kisaran nol. Kemudian bank sentral tersebut berkomitmen untuk tidak melakukan perubahan lagi setidaknya sampai sektor ketenagakerjaan pulih dan inflasi menyentuh 2%.
Untuk pekan ini, The Fed diperkirakan masih dovish dan tak akan melakukan perubahan kebijakan besar. Para investor akan lebih fokus pada Outlook ekonomi AS yang akan disampaikan oleh Ketua The Fed Jerome Powell.
Selain kebijakan moneter The Fed, pasar juga akan memperhatikan data GDP AS kuartalan yang akan dirilis pada Kamis malam. Data tersebut diperkirakan akan mempengaruhi yield obligasi US Treasury, yang pada gilirannya akan berdampak pada harga emas pula.
"Dalam jangka pendek, kendala terbesar emas kemungkinan adalah perbaruan kenaikan yield obligasi jangka panjang, mengingat rate yield 10-tahunan terdukung oleh kuatnya data ekonomi terbaru AS," imbuh O'Connel.